JUNI : SAAT SEMUA CINTA KEMBALI

 

Bagi saya, Juni tahun ini terasa seperti rollercoaster emosi yang tak terduga. Bulan yang biasanya cuma lewat begitu saja, kini jadi panggung besar buat momen-momen yang bikin hati bergetar. Bukan bulan kelahiran saya, tapi entah kenapa, Juni 2025 ini terasa begitu personal, begitu hidup, begitu terhubung dengan setiap detiknya. Idul Adha, come back BTS, dan perayaan ulang tahun putri kecil kami yang genap berusia 9 tahun. Semua seperti pelukan hangat dari alam semesta. Saya berharap, kebahagian ini tak ada putus-putusnya.

Idul Adha: Cinta dan Kepasrahan seorang Hamba

Awal Juni, Idul Adha datang menyapa. Idul Adha bukan sekadar hari raya, tapi kisah cinta yang begitu dalam antara manusia dan Tuhannya. Ia bermula dari perjalanan spiritual Nabi Ibrahim yang diuji oleh Allah SWT lewat mimpi: menyembelih anak yang paling dicintainya, Ismail. Dalam dilema antara cinta kepada anak dan ketaatan pada perintah Tuhan, Ibrahim menunjukkan puncak keimanan. Ismail pun menerima dengan penuh keikhlasan. Sebuah kisah yang bukan hanya tentang pengorbanan, tapi tentang totalitas cinta dan kepasrahan.

Setiap hewan kurban yang disembelih bukan hanya ritual fisik semata. Di baliknya ada pesan kuat tentang bagaimana manusia seharusnya “menyembelih” ego, keserakahan, dan keakuan. Idul Adha mengajarkan kita untuk mencintai lebih tulus, memberi tanpa menghitung, juga merendahkan hati.

Di tengah dunia yang makin individualis dan serba cepat, Idul Adha datang bagai momen menenangkan. Ia mengingatkan kita betapa pentingnya kembali pada nilai-nilai dasar kemanusiaan: rela berkorban, peduli pada sesama, dan percaya pada skenario terbaik dari Allah SWT. Seperti Ibrahim yang tidak tahu akhir dari kisahnya, kita pun diajak untuk terus melangkah dengan iman, meski kadang tak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang.

BTS Come Back Home

2 hari terakhir ini, dunia seolah berhenti sejenak buat ARMY seperti aku. Meski masih minus Yoongi, BTS akhirnya berkumpul lagi di hari kepulangan mereka dari wajib militer. Kemarin Namjoon dan Taehyung, hari ini duo Busan, Jungkook dan Jimin. Aih, tak ada yang lebih membahagiakan dan mengharukan dari kepulangan mereka. Dua tahun lalu, Army berlinang air mata saat satu persatu member pamit melaksanakan tugas negara. Kuat, bertahan, Army ditinggal dengan konten-konten yang mereka siapkan. Tapi tentu saja tak ada yang benar-benar bisa menggantikan kehadiran mereka.

Kemaren dan hari ini, tanpa menunggu lama, mereka langsung menyapa. Live setiba mereka di gedung HYBE menjadi momen yang tidak akan pernah terlupakan. Senyum-senyum malu, tawa-tawa canggung, tapi juga pelukan hangat yang menembus layar. ARMY di seluruh dunia menahan napas. Jantung berdegup tak karuan. Jutaan Army menangis bukan karena sedih, tapi karena bahagia.

Namun di tengah tawa, muncul juga cerita yang menusuk hati. Namjoon, Bapak leader, bercerita tentang perjuangannya selama di militer. Tentang insomnia yang ia alami selama 1 tahun 2 bulan belakangan ini. Tentang malam-malam panjang tanpa tidur yang sunyi dan berat. ARMY tentu saja menangis lagi. Bukan hanya karena sedih, tapi karena cinta. Karena kita tahu betapa kuatnya mereka mencoba terlihat baik-baik saja. Tapi di balik layar, mereka pun manusia yang terluka, yang lelah, yang berusaha sekuat tenaga.

Kita memang tidak bisa menggantikan waktu-waktu sulit itu. Tapi melalui layar kecil, melalui komentar ramdom penuh cinta, melalui kehadiran yang setia, kita ingin mereka tahu:

Kami tidak pernah pergi. Dan kami akan terus di sini. Terima kasih sudah kembali. Terima kasih sudah bertahan.”

Bagi Army, BTS bukan sekadar grup musik. Mereka rumah. Mereka pelukan hangat. Mereka suara di tengah sunyi. Dan sekarang, di bulan yang sama saat mereka dulu debut, mereka kembali. BTS dan Army seperti cinta yang tak butuh logika. Tak hanya ikatan Idol dan penggemar, tapi teman seperjalanan yang melewati hari-hari sulit sampai puncak kejayaan.

Tentu saja saya tidak berada di Seoul. Tapi hati ini ikut berteriak bersama jutaan ARMY di seluruh dunia. Menyambut kepulangan mereka.  Rasanya seperti mimpi. Melihat nama "BTS" muncul lagi di trending, mendengar suara dan tawa mereka lagi. Untuk kami para ARMY, ini lebih dari sekadar momen. Ini seperti titik temu dari perjalanan panjang yang penuh rindu dan kesetiaan. Karena selama mereka pergi, Army tetap di sini.

Welcome back, BTS. ARMY’s home is always yours.

Ulang Tahun Putri Kecilku: 9 Tahun yang Luar Biasa

Juni akan ditutup dengan dua momen spesial di hari yang sama. Ulang tahun putri kecil kami yang ke-9 dan kepulangan Yoongi di 21 Juni nanti.

Aih, rasanya baru kemarin aku menggendongnya untuk pertama kali, kini gadis kecil kami adalah sosok ceria yang penuh tawa dan mimpi. Anak bayi yang sudah bisa diajak curhat random. “Tukang pijit” yang dibayar dengan kecupan. Lucu, cerdas, penuh rasa ingin tahu, dan... sangat pengertian. Kami bersyukur Tuhan mempercayakan makhluk special ini untuk tumbuh di pelukan kami. Kami berdoa agar dunia selalu baik padanya. Agar ia tetap menjadi dirinya yang ceria dan penuh empati. Agar langkahnya selalu diarahkan menuju hal-hal baik yang ia cintai.

Jadi di hari yang sama, dua orang yang sangat saya cintai pulang.

Satu ke pelukanku.

Satu ke rumah yang lebih luas: panggung, musik, dan hati jutaan Army.

Dan aku?

Aku duduk di sini, bersyukur.

Karena cinta, dalam segala bentuknya, selalu tahu jalan pulang.

No comments:

Post a Comment

JUNI : SAAT SEMUA CINTA KEMBALI

  Bagi saya, Juni tahun ini terasa seperti rollercoaster emosi yang tak terduga. Bulan yang biasanya cuma lewat begitu saja, kini jadi pangg...